Daftar Artikel

Powered By Blogger

Jumat, 07 September 2012

5 cara bermain gitar


Minimnya skill bermain gitar membuat suasana fellowship di berbagai persekutuan kantor kadang jadi kaku dan kurang bergairah. Skill semacam ini memanng tidak hanya didapat dalam waktu singkat. Tapi 5 jurus singkat gL! di hawah ini mungkin dapat membantu jika Anda melatihnya secara konsisten selama minimal 3 hulan, dan setiap harinya selamma 1 hingga 2 jam.
Jurus 1: jangan Lupa Kunci
Kunci adalah nyawa dari permainan gitar. Tanpa kunci, meski kita tahu semua jurus ritem, dijamin kita tidak akan pernah tahu bunyinya seperti apa. Pelajarilah semua kunci dasar seperti C, D, E, F, (3, A, B) beserta semua bentuk minor dan #nya (kecuali untuk kunci B memakai bentuk Bb). Biasanya buku tentang kunci-kunci ini dijual bebas di pasaran. Satu tips yang patut diingat, sebenarnya bentuknya begitu-begitu saja. Jangan dibuat pusing dengan nama-nama yang berbeda. Contoh: bila kunci C digeser sejauh 2 fret akan menghasilkan kunci D, padahal bentuknya sama, hanya letaknya yang berbeda.
Jurus 2: Dua Teknik Dasar
PETIKAN: Ketika memetik gitar, tidak perlu membayangkan harus seperti lagu "KKEB"-nya Andre Hehanusa atau "Tears In Heaven"-nya Eric Clapton. Sebaliknya, petiklah dengan sederhana seperti 3 contoh berikut ini:
Perhatikan posisi jari: jari jempol untuk 3 senar bas, sedangkan 3 senar lainnya dipetik oleh 3 jari pada gamhar.
Penyederhanaan: jari jempol=1, jari telunjuk=2, jari tenguh=3 dan jari minis=4.
1. 1-2-3.4.3-2 dengan l berpindah-pindah bas
2. 1-2-3-4-2 dengan 34 dipetik bersamaan
3. 1.234 dengan 234 dipetik hersamaan sebanyak 3x.
Setelah Anda nmencoba ketiganya, GABUNGKAN SEMUA TEKNIK! Memainkan lagu KKEB bukan impian lagi.
RITEM: Ini hal yang sebetulnya sederhana. Kalau pengamen jalanan saja tekniknya bagus, mengapa kita tidak? Alasan utama ketidak-mampuan ini adalah kurangnya latihan. Jika Anda sungguh serius, sisihkan waktu untuk melatihnya minimal 1 jam sehari. Latihan: Untuk ritem sederhananya dibagi menjadi ritem ke bawah dan ke atas. Untuk ke bawah= l dan ke atas=2.
1. 1-1-2-2-1
2. 1-2-2-1-2-2-1
Jurus 3. Jangan Lupa Bawa Buku Nyanyian
Sekarang buku lagu-lagu Praise & Worship yang lazim digunakan dan sudah banyak dijual bebas di pasaran. Biasanya apa yang tertera di buku-buku semacam ini sudah disederhanakan sehingga menyanyikannya pun mudah saja.
Jurus 4: Berlatih Running Chord Untuk Bermazmur
Sebelum kita bisa membawa orang lain agar mengalami saat yang indah dalam memuji & bermazmur bagi-Nya, kita harus mengalaminya terlebih dulu. Cobalah untuk berdiam diri dengan bermazmur bagi-Nya dengan menggunakan running chord 4/4 seperti misalnya (jika bermain di kunci C): C-F, C-AmDm-G, F-Em-Dm-G. Semakin sering dilantunkan, feeling Anda akan semakin terasah dan Anda akan terheran-heran melihat perkembangan skill Anda.
Jurus 5: Percaya Diri
Percaya diri! That's the best thing. Walau Anda banyak melakukan kesalahan (terutama biasanya salah kunci), lanjutkan saja dengan tertawa bersama teman-teman Anda. Dijamin, mereka semua pasti ikut tersenyum. Toh pada akhirnya, bukan permainan gitar/nyanyian kita yang diterima oleh-Nya, tapi kesungguhan hati kita.**

PERMAINAN TONNIS



Permainan tonis dimainkan dengan cara dan peraturan yang hampir sama dengan tenis. Tonis merupakan jenis permainan yang menggunakan alat yaitu bola kecil (kurang lebih sebesar bola tenis tapi lebih lentur) dan menggunakan Bad / paddle (pemukul yang terbuat dari kayu).  Permainan tonis dapat dilakukan dengan cara bermain tunggal maupun beregu bahkan tonnis dapat dijadikan dasar sebelum bermain tenis.

LAPANGAN TONNIS
Permainan tonnis dimainkan pada lapangan berbentuk segiempat dengan ukuran yang sama dengan lapangan bulu tangkis :
Panjang             : 13.40 meter
Lebarnya           : 6.10 meter
Tinggi net           : 80 centimeter
Tinggi tiang net   : 85 centimeter
Permukaan lapangan permainan tonnis dapat berupa : tanah liat, rumput, tegel ataupun cor semen. Batas batas lapangan atau garis selebar 5 centimeter.

Permainan tonnis dapat dilakukan oleh semua kelompok umur, yaitu :  
  • Anak usia 6 – 12 tahun (lapangan sedikit berbeda)
  • Anak diatas usia 12 tahun 
   
BAD / PADDLE
Bad ini digunakan untuk memukul bola, terbuat dari papan kayu yang tidak mudah patah dengan ketebalan 8 – 12 milimeter , lebar 20 centimeter, panjang 24 centimeter, pegangan panjangnya 8 centimeter. Pada pegangan bad harus diberi pengaman berupa tali.
 BOLA TONNIS
Bola dalam permainan tonnis hampir sama besarnya dengan bola tenis namun bola tonnis tekanan udaranya berkurang sehingga agak gembos dan lebih ringan dengan maksud agar pantulan bola tidak terlalu kencang lajunya, sehingga lebih lambat.
 
 
 
 
Permainan tonnis memiliki karakteristik tersendiri yang dapat digunakan untuk olahraga  anak sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan bahkan masyarakat umum(Bapak-bapak dan ibu-ibu yang mau dan mampu).

seni rupa kontemporer

A.    Pengertian


Modernisme adalah aliran atau mazhab estetika pembaruan yang mengiringi perkembangan desain dan seni rupa pada umumnya menjelang abad ke-20. Pada perkembangan akhir modernisme, cenderung mengagungkan fungsi menjadi nafas utama paham ini, terbukti hanya menampilkan bentuk kaku, kering dan mengakui seniman sebagai “MANUSIA JENIUS”.

Setiap karya seni modern selalu disertakan nama senimannya tersebut. Karya seni modern cenderung mengedepankan kesederhanaan dan bersifat universal. Seorang seniman modern akan melihat dunia yang sedang dihadapinya sebagai objek lukisan seolah-olah seperti baru saja objek itu diciptakan. Satu syarat yang masih dituntut oleh seni modern dan bahkan menjadi ciri khasnya ialah “kreativitas”.

Bagaimana keterkaitan antara modernisme dengan kontemporer.?
Merujuk kepada apa yang diutarakan oleh Sarah Newmeyer, bahwa seni modern itu boleh jadi berupa gambar bison yang digoreskan 20.000 tahun yang lalu dan boleh jadi juga karya Picasso yang baru saja diselesaikan pagi ini. Dari kedua penafsiran di atas, sangat berbeda dengan seni kontemporer, karena seni kontemporer cenderung diartikan sebagai seni masa kini.


B.    Ciri-ciri dan Unsur Modernisme (Desain dan Seni Rupa)
1.    Ciri-ciri seni modern (Desain dan Seni Rupa)

  • Minimalis
  • Rasionalitas/Rationality
  • Dominant bentuk-bentuk geometris
  • Tidak ada unsur ornament
  • Univeesal
  • Fungsionalitas diprioritaskan
  • Orisinalitas/kemurnian/purity
  • Penguatan dalam konsep
  • Kreativitas 
  • Memutus hubungan dengan sejarah


2.    Unsur-unsur Modernisme
  • Eksperimen
  • Pembaruan (Inovation)
  • Kebaruan (Novelty)
  • Orisinalitas


C.    Fungsi dan Tujuan Seni Modern

1.    Memberi warna baru terhadap kebutuhan manusia baik secara fisik maupun psikis

Fisik :

Munculnya bentuk-bentuk desain arsitektur yang baru dan desain-desain lainnya seperti  alat-alat transportasi, fashion dll

Psikis:
Mengurangi kejenuhan penikmat karya seni, karena muncul berbagai aliran baru  seperti pada seni lukis dan cabang seni lainnya.

2.    Meningkatkan popularitas para seniman, karena seni modern  selalu menyertakan nama senimannya pada setiap karya yang diciptakan.

3.    Memberikan kemudahan masyarakat, karena banyak penemuan-penemuan baru dari hasil eksperimen para seniman modern.


D.    Perbedaan Modernisme dengan Posmodern (Seni Rupa dan Desain)

Sebelum kita membahas perbedaan modernisme dengan postmodern dalam bidang seni, perlu kita ketahui seperti apa ciri dari postmodern. Paham postmodern sangat sulit didefinisikan, tetapi dari segi cirinya, kita dapat membedakan antara modernisme dengan postmodern. 

Paham postmodern menyuarakan penentangannya terhadap kemapanan paham modern yang telah membawa manusia kehilangan jati dirinya, sehingga mengakibatkan msayarakat yang seragam, serba kaku, mengabaikan keanekaragaman budaya bangsa-bangsa di dunia, sedangkan postmodern memberi ruang gerak yang lebih luas terhadap tumbuhnya kebudayaan bangsa-bangsa yang begitu berpariasi.


Berikut adalah beberapa ciri postmodern yang menjadi sumber perbedaaannya dengan modernisme :

  1. Menolak gaya yang tunggal (universal)dan lebih memperjuangkan pluralisme gaya.
  2. Sejarah dan tradisi dihidupkan kembali
  3. Ornamen dan dekorasi dianggap penting
  4. Kontradiksi (menyatu dengan yang lama)
  5. Seni dianggap sebagai bahasa atau system tanda (semiotika)
  6. Tidak mengedepankan fungsi

Dari kedua aliran/paham di atas (modernisme dan postmodern), kita tentu tidak bisa lepas dari paham seni tradisional, karena seni tradisional merupakan sumber dari paham yang ada. Seni tradisional  adalah seni yang dibuat secara turun-temurun sebagai karya kolektif dari sebuah masyarakat. Berikut adalah ciri-ciri dari seni tradisional :

  1. Nama seniman tidak disertakan pada karya, karena dianggap sebagai karya bersama.
  2. Bersifat religius dan magis
  3. Selalu mengacu pada budaya daerah setempat
  4. Ornamen selalu disertakan (diprioritaskan)

 

Blogger news

Blogroll

animasi

About

moving teks

Read more: http://ariefbudiyantoo.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-tulisan-berjalan-mengikuti.html#ixzz2LgqbbWpS