Daftar Artikel

Powered By Blogger

Selasa, 23 Desember 2014

SEJARAH KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW





Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah, kira-kira 200 M dari Masjidil Haram, pada senin menjelang terbitnya fajar 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M. Dinamakan tahun Gajah karena pada waktu itu bala tentara Abrahah dari Yaman menyerang Ka’bah dengan maksud akan meruntuhkannya. Mereka datang dengan mengendarai Gajah. Namun penyerangan itu gagal total karena Allah mengirim burung Ababil yang menjatuhkan batu-batu dari neraka kepada mereka. Seperti yg diceritakan Allah swt pada surat Al Fiil.

Menurut pendapat yang masyhur, Nabi Muhammad saw lahir 50 hari setelah peristiwa itu, demikian Ibnu Ishak. Ada pula pendapat yang menyatakan 30 hari, 40 hari dan 55 hari. Tanggalnya pun terjadi perbedaan pada ahli sejarah. Ada yang mengatakan 2, 8, 9, 13,17 dan 18 Rabi’ul Awal. Namun penduduk Makkah sependapat tanggal 12 Rabi’ul Awal, karena mereka dahulu kala mengadakan ziarah ke tempat itu pada tiap tanggal tersebut.

Adapun saat kelahiran Beliau itu menurut yang masyhur menjelang terbit fajar, pada waktu saat doa dimakbulkan Allah. Dilahirkannya Nabi Muhammad saw pada bulan Rabi’ul Awal, musimnya bunga berkembang adalah merupakan isyarat bahwa ajaran yang dibawanya akan berkembang di seluruh dunia.

Mengenai silsilah keturunan Nabi Muhammad saw adalah sebagai berikut : Muhammad bin Abdullah (lahir 545 M) bin Abdul Muthalib (497 M) bin Hasyim (464 M) bin Abdul Manaf (430 M) bin Qushai (400 M) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan dan seterusnya berselisih pendapat ahli sejarah sampai anak Syits dan Adam.

Ayah Nabi Muhammad saw, Abdullah meninggal dalam perjalanan pulang. Sehabis berniaga dari Syam lalu ia singgah di Madinah, kemudian jatuh sakit dan tiada lama meninggal dunia dan dimakamkan di situ. Pada saat itu Nabi saw masih di dalam kandungan.

Sejak dalam kandungan telah nampak tanda-tanda kebesaran Nabi Muhammad saw, tatkala Nur Muhammad masuk ke dalam rahim ibundanya, Aminah. Allah memerintahkan kepada Malaikat membuka pintu surga Firdaus dan memberitahukannyaa kepada semua penghuni langit dan bumi. Tanah-tanah yang tadinya kering menjadi subur, pohon-pohon kayu berdaun rimbun dan berbuah lebat, angin berhembus sepoi-sepoi basa, binatang-binatang di darat dan di laut ramai gembira memperbincangkannya.

Menurut keterangan Aminah, ketika kandungannya genap 6 bulan datanglah seorang tidak dikenal pada suatu malam seraya mengatakan “Hai Aminah, sesungguhnya anda mengandung seorang pemimpin besar, apabila lahir kelak, namakanlah dia dengan Muhammad !”

“Waktu itu aku sendirian dalam kamar sedangkan Abdul Muthalib thawaf keliling Ka’bah. Menjelang kelahiran Muhammad, kudengar suara gemuruh gegap gempita dan bersamaan dengan itu kulihat seekor burung menyapu-nyapukan sayapnya ke hatiku, maka hilanglah ketakutanku. Aku berpaling, tiba-tiba tampak di hadapanku semangkuk minuman berwarna putih, lantas aku meminumnya. Serentak dengan itu kulihat cahaya memancar sampai ke lagit, kemudian muncul wanita-wanita setinggi pohon kurma, seolah-olah putri dari Abdul Manaf, mereka langsung memegangku. Dalam keadaan gugup dan tercengang, aku bertanya tentang perihal mereka. Mereka menjawab bahwa mereka adalah Asiah istri Fir’aun yang beriman, Maryam anak Imran dan bidadari dari surga.
Kemudian beberapa laki-laki tegak berdiri di angkasa memegang beberapa cerek dari perak dan beberapa ekor burung yang paruhnya dari permata zamrud dan sayap-sayapnya dari permata ya’kut memenuhi kamarku.

Allah membukakan pemandanganku, maka kulihat belahan bumi dari timur ke barat, 3 buah bendera berkibar, 1 di timur, 1 di barat dan 1 lagi dibelakang Ka’bah. Sejurus kemudian aku pun melahirkan Muhammad dengan dirawat bidan-bidang dari surga tadi. Kulihat Muhammad sujud ke lantai lalu mengangkat jari-jari tangannya ke langit. Sesudah itu kudengar suara gaib yang menyatakan, “Bawa dia keliling bumi dari timur ke barat dan masukkan ke dalam laut, supaya semua makhluk mengenalnya.” Kemudian suara gaib itupun hilang. Pada malam kelahiran Nabi Muhammad saw, memancarlah sinar dari Aminah sampai ke negeri Syam (Syiria) sebagai isyarat pada suatu waktu kelak Nabi Muhammad saw akan berkunjung ke sana.

Menurut seorang Ulama, Nabi Muhammad saw lahir tidak seperti manusia lainnya yaitu keluar dari kemaluan ibunya, tapi dari dalam perut ibunyakeluar cahaya  yang begitu terang lalu terlihat Nabi saw dalam keadaan bersujud. Menurut riwayat lain, Nabi Muhammad saw lahir dengan meletakkan dua tangannya di lantai, mengangkatkan kepalanya ke langit sebagai pertanda ketinggian martabatnya dari semua makhluk. Beliau lahir dalam keadaan bersih, sudah berkhitan, sudah terpotong tali pusarnya, wangi, bercelak mata dengan kodrat Allah swt. Menurut sebagian ahli sejarah, Beliau dikhitan oleh Abdul Muthalib sesudah berusia 7 hari dalam suatu upacara jamuan dan sekaligus menamakannya dengan “Muhammad”.

Serentak dengan kelahiran Nabi Muhammad saw, singgasana Kaisar di Madain runtuh, api sembahan orang Majusi di Persia yang sejak 1000 tahun menyala, menjadi padam. Menurut riwayat lainnnya juga, ketika kelahiran Nabi saw, berhala-berhala disekitar Ka’bah jatuh lalu bersujud karena kelahiran Nabi saw

Pertumbuhan badannya begitu cepat. Umur 3 bulan dapat berdiri, umur 5 bulan dapat berjalan, umur 9 bulan telah cukup kuat dan berbicara lancar. Beberapa hari Beliau menyusu kepada Ibunya, kemudian disusukan oleh Tsuwaibatul-Aslamiah, budak Abu Lahab yang dimerdekakannya setelah mendengar Nabi Muhammad saw lahir. Tsuwaibah selain menyusukan Nabi saw, juga menyusukan anaknya, menyusukan Abu Salamah dan sebelum itu menyusukan Hamzah, paman Nabi saw.

Kemudian Nabi sawa disusukan Halimah binti Abi Zuaib As-Sa’diah, di desa Bani Sa’ad. Beliau diasuh oleh putrinya yang bernama Syiama. Setelah 2 tahun menghirup udara desa, Beliau dikembalikan kepada ibunya, kemudian dibawa ke desa kembali, bergaul dengan penduduk selama 5 tahun. Selama menyusukan Nabi saw, Halimah mendapat berkah, ternaknya subur berkembang biak, air susunya banyak dan rezekinya lapang.

Sebelum berusia 3 tahun dadanya dibedah oleh Malaikat Jibril dan ketika berusia 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia di Abwa’, Madinah ketika berziarah ke makam ayahandanya Nabi saw bersama Nabi saw. Maka jadilah Beliau saw yatim piatu, lalu Beliau saw diasuh oleh kakeknya, setelah kakeknya meninggal Beliau saw diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.

Materi krida penanggulangan bencana

Materi  Krida dari:                                                                                                                                                                                                             
KRIDA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA terdiri atas 7 Sarat Kecakapan Kusus(SKK):
1.SKK Pencegahan Kebakaran
2.Pemadam Kebakaran
3.Rehabilitasi Korban Kebakaran
4.Pengenalan Kerawaan Bencana
5.Pencarian
6.Penyelamatan
7.Pengenalan Satwa.

Dengan keterangan sebagi berikut:
1.SKK Pencegahan Kebakaran;
a.Dapat memanfaatkan api/panas(menyalakan,memadamkan,menggunakan,mengetahui bahaya api)
b.Dapat meletakan dengan baik peralatan rumah tangga yang rawan/dapat menyebabkan kebakaran.
c.Memiliki pengetahuan dasar tentang terjadinya api(fire triangle/segitiga api) secara sederhana
d.Mengetahui jenis peralatan pemadam api ringan(tradisional) yang ada disekitarnya
e.Mengetahui Jenis bahan untuk memadamkan api
f.Mengerti pengetahuan tentang terjadinya api
g.Mengerti pengetahuan tentang penyebab kebakarn.
h.Mengetahui jenis peralatan pemadam api ringan modern(dengan teknologi)
i.Mengethui alamat, nomor telpon dinas pemadam kebakaran.
j.Mengetahui klrifikasi jenis kebakaran dan jenis media pemadam yang paling efektif.
k.mampu memberikan penyuluhan masalah kebakaran (pencegahan,pemadaman,rehabilitas)
l.Mengikuti kursus/ latihan pemadaman kebakaran yng diadakan oleh dinas Pemadam Kebakaran.

2.Pemadam Kebakaran;
a.Dapat menggunakan alat dan bahan yang ada disekitar(tradisional)
b.Dapat mematikan arus listrik disekitgar lokasi terjadinya kebakaran dan menghubungi PLN.
c.Mampu menyampaikan kejadian kebakarn dan menyebarluaskan dengan tepat, cepat dan benar
d.Dapat. menggunakan alat pemadam api ringan modern(dengan teknologi) untuk memadamkan kebakaran.
e.Mampu memadamkan api dengan alat rumah tangga.
f.Mampu menyelamatkan manusia dari lokasi kebakaran(perempuan, anak2, dan orang lanjut usia)
g.Dapat melaksanakan petunjuk petugas Damkar untuk menyelamatkan manusia dan harta benda dari bahaya kebakaran.
h.Mampu memadamkan kebakaran dengan tidak melawan arah angin.
i.Mampu melokalisasi tempat kebakaran
j.Mampu mengarahkan massa dan mengefakuasi.               
               
3.Rehabilitasi Korban Kebakaran;
a.Dapat mendirikan barak(tempat pemukiman evakuasi) darurat
b.Dapat melasnakan Pertolongan Pertama KORBAN luka bakar.
c.Mampu Menatur lalulintas di lokasi kebakaran
d.Dapat membantu Polisi mengamankan TKP.
e.Dapat membantu Pemda untuk memberikan pengarahan-pengarahan.

4.Pengenalan Kerawaan Bencana;
 a.Dapat mengerti dan membedakan bencana alam dan bencana teknik, serta dampak yang ditimbulkanya.
b.Mengetahui Organisasi BASARNAS
c.Mengetahui cirri-ciri daerah yang rawan bencana.
d.Mengetahui dan dapat menganalisa sebab-sebab terjadinya bencana
e.Mampu berkomunikasi secara luas dengan unsure-unsur terkait.f.Menguasai system komunikasi BASARNAS. 

5.Pencarian;
a.Dapat membaca peta dan kompas
b.Mahir menggunkan tali temali, simpul dan mahir memperagakan teknik pendakian
c.Dapat menyebutkan sedikitnya 3 jenis pencarian kelompok.
d.Mengerti dan dapat melaksanakan survival.
e.Mahir tali temali sedikitnya 10 simpul.
f.Dapat menetukan metode pencarian yg dilakukn.
g.Dapat menggunakan peralatan SAR darat dan SAR air.   
h.Mahir menggunakan survival kids.
i.Mahir dalam montenering dan repling.
j.Mahir menentukan jenis metode pencarian                                                                                                                                                                                                                                                                
6.Penyelamatan;                                                                                                                                                                                          
a.Mengetahui cara membuat pandu.
b.Mengetahui cara pembalutan terhadap korban.
c.Pengetahuan tentang penentuan posko.
d.Mengetahui jenis transportasi yang digunakan untuk mengangkut korban
e.Dapat melakukan evakuasi korban.
f.Mahir menentukan posko yang aman dari ganguan cuaca dan hewan.
g.Mahir mengefakuasi korban ke Posko/Rumah Sakit.   

7.Pengenalan Satwa;                                                                                                                                                                            
a.Mengenal satwa anjing dan kuda.
b.Mengenal Kannel/Stable 
c.Mengenal perawatan Satwa anjing/kuda                 
d.Mengenal karakter anjing dan menunggang kuda                                                                               
e.Mampu member peritga kepada anjing/kuda.   
f.Dapat melakukan pencarian korban dengan anjing dan mengevakuasi korban dgn menggunakan kuda.
   
Dengan dijabarkan sebagai berikut:
Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana ( PPB )
Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana ada 7 SKK, yaitu :
1.    SKK Pencegahan kebakaran
2.    SKK Pemadam kebakaran
3.    SKK Rehabilitasi korban kebakaran
4.    SKK Pengetahuan kerawanan bencana
5.    SKK Pencarian korban
6.    SKK Penyelamatan korban
7.    SKK Pengetahuan satwa.

Pada krida PPB terdapat 4 sub krida :
1.    Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
2.    Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
3.    Subkrida DAMKAR (Pemadam Kebakaran)
4.    Subkrida SAR (Search And Rescue)

SKK Pencegahan Kebakaran
Untuk Siaga :
Ø Dapat memanfaatkan api :
a.    Menyalakan
b.    Memadamkan
c.    Menggunakan
d.   Mengetahui bahaya api

Untuk Penggalang :
a.    Dapat meletakkan dengan baik peralatan rumah tangga yang rawan/dapat menyebabkan kebakaran. Seperti : Kompor, lilin, lampu petromak, setrika, tungku dan sebagainya
b.    Memiliki pengetahuan dasar tentang terjadinya api (fire triangle/segitiga api) secara sederhana
c.    Mengetahui jenis peralatan pemadam api ringan (tradisional) yang ada di sekitarnya.

Untuk Penegak :
a.    Mengetahui jenis bahan untuk memadamkan api
b.    Mengerti pengetahuan tentang terjadinya api
c.    Mengerti pengetahuan tentang penyebab kebakaran
d.   Mengetahui jenis peralatan pemadam api ringan modern (dengan teknologi)
e.    Mengetahui alamat, nomor telepon Dinas Pemadam Kebakaran.

Untuk Pandega :
a.    Mengetahui klasifikasi jenis kebakaran dan jenis media pemadam yang paling efektif
b.    Mampu memberikan penyuluhan masalah kebakaran (pencegahan, pemadam,rehabilitasi) dan bahaya yang ditimbulkan di lingkungannya
c.    Mengikuti kursus/latihan pemadam kebakaran yang diadakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran.
SKK Pemadam Kebakaran
Untuk Siaga : tidak diperlukan.

Untuk Penggalang :
Dapat menghubungi dengan cepat kepada yang berwajib bahwa telah terjadi kebakaran (DPK, Polri, Pemda)
Untuk Penegak :
a.    Dapat menggunakan alat dan bahan yang ada di sekitarnya (tradisional) untuk memadamkan api kebakaran.
b.    Dapat mematikan aliran listrik di sekitar lokasi terjadi kebakaran dan menghubungi PLN.
c.    Mampu menyampaikan laporan kejadian kebakaran dan menyebarluaskan dengan tepat, cepat dan benar.
d.   Dapat menggunakan alat pemdam api ringan modern (dengan teknologi) untuk memadamkan kebakaran.
e.    Mampu memadamkan api dengan alat rumah tangga.

Untuk Pandega :
a.    Mampu menyelamatkan manusia dari lokasi kebakaran (perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia) dengan tidak mengabaikan keselamatan pribadi/diri sendiri
b.    Dapat melaksanakan petunjuk petugas Pemadam Kebakaran untuk menyelamatkan manusia dan harta benda dari bahaya kebakaran
c.    Mampu memadamkan kebakaran dengan tidak melawan arah angin
d.   Mampu melokalisir tempat kebakaran
e.    Mampu mengarahkan massa dan mengevakuasi.
SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran
 Untuk Penggalang :
Mampu membantu di dapur umum.

Untuk Penegak :
a.    Dapat membantu mendirikan barak darurat
b.    Dapat melaksanakan P3K korban luka bakar.

Untuk Pandega :
a.    Mampu mengatur lalu lintas di lokasi kebakaran
b.    Dapat membantu Polisi mengamankan TKP
c.    Dapat membantu Pemda untuk memberikan pengarahan-pengarahan.

SKK Pengetahuan Kerawanan Bencana
Untuk Siaga dan Penggalang : ditiadakan.

Untuk Penegak :
a.    Dapat mengerti dan membedakan bencana alam dan bencana teknik, serta dampak yang ditimbulkan
b.    Mengetahui organisasi Basarnas.

Untuk Pandega :
a.    Mengetahui ciri-ciri daerah yang memiliki bencana
b.    Menguasai sistem komunikasi Basarnas
c.    Mengetahui dan dapat menganalisa sebab-sebab terjadinya bencana
d.   Mampu berkomunikasi secara luas dengan unsur-unsur terkait.
SKK Pencarian Korban
Untuk Siaga dan Penggalang : ditiadakan.

Untuk Penegak :
a.    Dapat membaca peta dan kompas
b.    Mahir menggunakan tali temali, simpul dan mahir memperagakan teknik pendakian.

Untuk Pandega :
a.    Dapat menyebutkan sedikitnya 3 jenis pencarian kelompok
b.    Mengerti dan dapat melaksanakan survival
c.    Mahir tali temali sedikitnya 10 simpul
d.   Dapat menentukan metode pencarian yang dilakukan
e.    Dapat menggunakan peralatan SAR darat dan SAR air
f.     Mahir menggunakan survival kids
g.    Mahir mountaineering dan rapelling
h.    Mahir menentukan jenis metode pencarian.

SKK Penyelamatan Korban
Untuk Siaga dan Penggalang :
a.    Mengetahui cara membuat tandu
b.    Mengetahui tata cara pembalutan terhadap korban.

Untuk Penegak :
a.    Mengetahui cara membuat tandu
b.    Mengetahui tata cara pembalutan terhadap korban
c.    Pengetahuan tentang penentuan Posko.

Untuk Pandega :
a.    Mengetahui jenis transportasi yang digunakan untuk mengangkut korban
b.    Dapat melakukan evakuasi korban
c.    Mahir menentukan Posko yang aman dari gangguan cuaca dan hewan
d.   Mahir mengevakuasi korban ke Posko/Rumah Sakit.

SKK Pengetahuan Satwa
Untuk Siaga dan Penggalang : ditiadakan.

Untuk Penegak :
a.    Mengenal satwa Anjing dan Kuda
b.    Mengenal Kannel/Stable.

Untuk Pandega :
a.    Mengenal perawatan satwa Anjing/Kuda
b.    Mengenal karakter Anjing dan menunggang kuda
c.    Mampu memberikan perintah kepada Anjing/Kuda
d.   Dapat melakukan pencarian korban dengan Anjing dan mengevakuasi korban dengan menggunakan Kuda.
 

Blogger news

Blogroll

animasi

About

moving teks

Read more: http://ariefbudiyantoo.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-tulisan-berjalan-mengikuti.html#ixzz2LgqbbWpS