1. Pengertian Las Gas/Karbit adalah proses penyambungan logam dengan logam (pengelasan) yang mengunakan gas karbit (gas aseteline=C2H2 ) sebagai bahan bakar, prosesnya adalah membakar bahan bakar gas dengan O2 sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi. 2. Bahan Bakar Las Gas Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Bahan bakar gas yang digunakan adalah gas Asetilen, zat asam, propan, gas alam dan LPG ( LiQuid Petrolium Gases ). 2.1. Asetilin Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen. Gas Asetilen merupakan jenis gas yang paling banyak digunakan sebagi bahan pencampuran dengan gas Oksigen. Jika gas Asetilen digunakan sebagi gas pencampur maka seringkali proses pengelasan disebut dengan las karbit. Gas Asetilen ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu Kalsium KARBIDA (orang-orang menyebut karbit) dengan air. Jadi jika Kalsium Karbida ini disiram atau dicelupkan ke dalam air maka akan terbentuk gas Asetilen. Gas asetilin untuk pengelasan dapat diperoleh dengan membuat di dalam generator asitilin dan membeli gas asitilin yang telah dimampatkan ke dalam silinder (tabung) dari pabrik gas. 2.2. Zat Asam Zat asam adalah gas yang sangat penting dan merupakan salah satu syarat terjadinya pembakaran. Zat asam yang digunakan dalam las oksi – asetilin adalah oksigen dan disimpan dalam silinder baja dengan tekanan sampai ± 150 kg/cm2. 2.3. Propan Propan adalah gas cair yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk nyala pemotongan. Temperatur yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan asetilin 2.4. Gas Alam Gas alam didapatkan dengan cara pengeboran minyak bumi. Suhu pembakaran gas ini ebih rendah dari pembakaran asetilin. 2.5. LPG ( Liquid Petrolium Gases ) Dapat digunakan sebagai gas pembakaran pada proses pemotongan. Pembuatannya dari proses penyulingan minyak bumi pada kilang minyak. 3. Peralatan Las Oksi Asetilin Peralatan las oksi asetilin ada tujuh macam yaitu : 3.1. Regulator Regulator berfungsi sebagai pengatur tekanan isi menjadi tekanan kerja yang tetap besarnya. Pada regulator ada dua monometer yaitu monometer tekanan isi dan monometer tekanan kerja. Seperti gambar di bawah ini. Pada peralatan las gas ada dua macam regulator yaitu : 3.1.1. Regulator Asetilin Pada regulator asetilin skala monometer tekanan isi sampai dengan 25 bar dan tekanan kerja sampai dengan 2,5 bar. Baut dan mur pengikat menggunakan ulir kiri. 3.1.2. Regulator Oksigen Pada regulator oksigen skala monometer tekanan isi sampai dengan 250 bar dan monometer tekanan kerja sampai dengan 25 bar. Baut dan mur pengikat menggunakan ulir kanan. Lihat gambar dibawah ini : 3.2. Pembakar ( Torch ) Pembakar pada las gas ada 3 ( tiga ) macam yaitu : 3.2.1. Pembakar Las Pembakar berfungsi untuk mencampur gas bahan bakar dengan zat asam hingga merupakan campuran yang serba sama dan mudah terbakar untuk dijadikan nyala api las yang dapat dipakai untuk pemanasan. 3.2.2. Pembakar Pemotong Selain untuk mengadakan nyala api, pembakar pemotong berfungsi juga untuk memotong. Pemotongan terjadi karena hembusan zat asam pemotong melalui lubang di tengah – tengah nyala api pemanas pendahulu. Lihat gambar dibawah ini : 3.2.3. Mulut Pembakar Berdasarkan keperluannya mulut pembakar ada dua macam yaitu mulut pembakar untuk keperluan pengelasan dan mulut pembakar untuk keperluan pemotongan. a. Mulut pembakar untuk keperluan pengelasan seperti gambar di bawah ini. b. Mulut pembakar untuk keperluan pemotongan seperti gambar di bawah ini. 3.3. Selang Las Selang las berfungsi sebagai saluran gas dari silinder atau generator ke pembakar, selang las harus kuat tapi lemas, juga haros kuat dengan tekanan gas ± 10 bar. Selang untuk las asitelin dibuat khusus. Selang harus tahan tekanan tinggi dan mudah dibengkokkan. Selang gas asam biasanya berwarna hitam atau hijau. Pada ujung selang gas asam terdapat mur penguat dengan ulir kanan. Selang gas astelin berwarna merah dan juga pada ujungnya terdapat mur penguat dengan ulir kiri. Mur penguat yangterdapat pada kedua ujung selang adalah untuk mengikat alat pengatur tekanan dan kerang pada pembakar. Adapun cara – cara pemasangan selang adalah sebagai berikut :  Mur penguat pada selang gas umumnya sudah terpasang permanen.  Hubung selang gas asam yang berwarna hitam atau biru pada pengatur tekanan gas asam dan pembakar dengan memutar mur penguat ke kanan. Mur penguat harus dikeraskan dahulu dengan tangan kemudian baru dikeraskan dengan kunci pas. Pada pembakar kadang – kadang ada tanda “ OKSIGEN “.  Hubung selang gas asitilen yang berwarna merah pada pengatur tekanan gas asitilen dan pembakar yang bertandakan acetylene dengan memutar mur penguat kearah ke kiri ; mula – mula denga tangan kemudian dikeraskan dengan kunci pas. Ukuran selang untuk gas asam atau gas asitilen adalah “ 1/8 sampai ½ “ selang ini tidak boleh dipakai untuk menyalurkan gas lain. Selang las seperti gambar dibawah ini : 3.4. Pakaian Kerja Pakaian kerja, pelindung tangan dan pelindung kaki sangat penting digunakan pada saat mengelas atau memotong dengan menggunakan las asetilin. Kesemuanya itu berfungsi untuk mencegah kemungkinan bunga api masuk mengenai badan kita. Pakaian kerja seperti gambar di bawah ini. 3.5. Kaca Mata Las Kaca mata las berfungsi untuk melindungi mata terhadap radiasi sinar ultra violet dan infra merah, melindungi mata dari sinar yang tajam, agar melihat bendakerja dengan baik dan melindungi mata terhadap percikan api. Di bawah ini adalah gambar kacamata las. 3.6. Pemantik Api Pematik api adalah alat yang paling baik, aman, mudah dan cepat untuk menyalakan api pembakar serta penggunaannya dapat dilakukan dengan sebelah tangan. Korek api yang biasa dipakai untuk menyalakan rokok atau korek api dapur tidak boleh dipergunakan untuk menyalakan gas ini, karena tangan kita terlalu dekat pada ujung pembakar waktu menyalakan gas ; tangan kita akan terkena busur api. Waktu mengelas jangan menyimpan kayu api atau korek api dapur dalam saku pakaian kerjasebab kemungkinan bunga api dapat masuk kedalam saku dan menyebabkan terjadinya kebakaran dalam saku. Korek api gesek aman dipakai dan logam gesek dapat diganti dengan mudah. 3.7. Tip Cleaner Tip cleaner digunakan untuk membersihkan mulut pembakar. Di bawah ini adalah gambar tip cleaner 3.8. Alat – Alat Bantu Alat – alat bantu adalah semua alat – alat yang membantu pada proses pengelasan ( las gas ) contohnya alat – alat ukur, alat pengerjaan kampuh, alat penjepit dan alat – alat lainnya. Alat – alat bantu seperti gambar dibawah ini 4. Memasang Peralatan Las Oksi-Asetilin  Tempatkan selinder ( tabung ) oksigen dan asetilin terikat pada dinding atau pada kereta dorong di tempat yang aman. Seperti gambar di bawah ini  Sebelum memasang regulator pada setiap selinder, katup selinder dibuka sebentar dan tutup kembali agar lubang dan ulir bebas dari debu. Seperti gambar di bawah in  Pasang regulator pada setiap selinder. Seperti gambar di bawah  Hubungkan selang karet pada pipa / lubang pengeluaran dari regulator, dan kencangkan ikatannya dengan kunci pas. Seperti gambar di bawah  Bersihkan debu dari dalam selang dengan mengalirkan gas keselang. Seperti gambar di bawah  Pasang ujung selang lainnya pada penbakar.  Pasang mulut pembakar, gunakan nomor yang sesuai dan kencangkan ikatannya. Seperti gambar di bawah  Buka tutup selinder oksigen dan asetilin, dan priksa pembacaan monometer tekanan isi selinder ( tabung ). Seperti gambar di bawah ini. Lihat gambar dibawah ini :  Atur tekanan kerja oksigen dan asetilin. Seperti gambar di bawah ini.  Tutup katup oksigen dan asetilin pada pembakar setelah tekanan kerja sesuai yang diinginkan. Seperti gambar di bawah ini.  Katup oksigen pada pembakar yang pertama dibuka sedikit, kemudian katup asetilin dibuka lebih besar tekanannya daripada oksigen. Seperti gambar di bawah ini  Untuk proses pemotongan, gunakan pembakar pemotong dengan membuka selang penghubung pembakar las dan memasang pembakar pemotong ke selang yang telah dibuka. Seperti gambar di bawah ini. 5. Pengerjaan Pada Proses las gas Pengerjaan pada proses las gas ada tiga macam yaitu las cair, las pateri (braze welding) dan pateri keras ( brazing ) 5.1. Las Cair Las cair adalah proses las dimana bahan dasar dan kawat las dicairkan bersama – sama sehingga berpadu satu sama lain. Lihat gambar dibawah ini : 5.2. Las Pateri ( Braze welding ) Las pateri adalah proses las dimana bahan dasar tidak mencair, hanya bahan pengisi ( kawat Las ) yang mencair. Bentuk sambungan dan tebal lapisan pateri / las sama dengan las cair. Lihat gambar dibawah ini : 5.3. Pateri Keras ( Brazing ) Pateri keras adalah pateri / las dimana bahan pengisi yang mencair masuk ke dalam celah – celah sambungan karena daya hisap kapiler dan lapisan paterinya tipis. Lihat gambar dibawah ini : 6. Pengerjaan Kampuh Las Pengerjaan kampuh las terdiri dari 4 macam, yaitu : 6.1. Sambungan Las Pinggir Sambungan las pinggir sering digunakan pada bahan yang tebalnya kurang dari 2 mm, pengelasannya sering dilakukan tanpa kawat las dengan ketentuan benda kerja yang akan disambung rapat. Lihat gambar dibawah ini. 6.2. Sambungan Tumpul Sambungan tumpul ( butt joint ) dengan bentuk kampuhnya seperti I, V, X dan U. Lihat gambar dibawah ini. 6.3. Sambungan Las Isi Sambungan las isi ada dua macam, yaitu sambungan las tumpang dan sambungan las siku. Lihat gambar dibawah ini. 6.4. Sambungan Sudut Luar Pada sambungan sudut luar pengelasannya dapat memakai kawat las atau tidak tergantung dari tebal bahan. Lihat gambar dibawah ini. 7. Kawat Las Kawat las adalah bahan pengisi yang berbentuk kawat atau batang kecil, diperlukan pada pengelasan untuk menambah kekuatan las. 8. Pluksi ( Flux ) Pluksi adalah bahan kimia yang berbentuk serbuk pasta atau kadang – kadang disalutkan pada kawat las. Pluksi sangat diperlukan untuk mengelas bahan – bahan seperti paduan – paduan perak, paduan tembaga,baja tahan karat dan bahan non ferro lainnya. 9. Memilih Ukuran Mulut Pembakar Untuk menentukan mulut pembakar harus diketahui terlebih dahulu tebal dan jenis bahan serta proses yang akan dikerjakan. 10. Menentukan Nyala Api Pada las gas ada tiga macam nyala api yaitu : 10.1. Nyala Api Netral Nyala api netral adalah nyala api yang komposisi gas asetilin seimbang dengan gas ogsigen. Nyala api seperti ini paling sering digunakan untuk mengelas. Nyala api netral seperti gambar dibawah ini. 10.2. Nyala Api Oksidasi Nyala api oksidasi adalah nyala api yang kelebihan zat asam, nyala api ini digunakan bila mengrlas kuningan atau mengelas patri. Nyala api oksidasi seperti gambar dibawah ini. 10.3. Nyala Api Karburasi Nyala api karburasi adalah nyala api yang kelebihan asetilin, nyala api seperti ini digunakan pada proses pelapisan keras permukaan. Nyala api karburasi seperti gambar dibawah ini. 11. Mengatur Busur api  Sediakan alat perlengkapan untuk pengerjaan las.  Buka keran pengatur gas asetelin dan nyalakan dengan korek api gas asetelin yang keluar dari pembakaran; perhatikan warna busur apinya.  Buka keran gas asam perlahan-lahan dan atur warna busur api kuning hingga berwarna keputih kebiru-biruan.perhatikan pula tiga warna busur api yang berlainan.  Cobalah bergantian mengatur keran gas asam dan gas asetelin,perhatikan perbedaan warna busur api tersebut 12. Posisi Pengelasan Pada pengelasan dalam las gas ada tuga macam posisi pengelasan yaitu : 12.1. Posisi Bawah Tangan Pada posisi ini benda kerja terletak diatas bidang datar dan proses pengelasan berlangsung di bawah tangan. Seperti gambar dibawah ini : 12.2. Posisi Tegak Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak dan pengelasan juga berjalan tegak arah naik dan turun. Seperti bambar dibawah ini. 12.3. Posisi Atas Kepala Pada posisi ini benda kerja berada diatas tukang las atau proses pengelasan berlangsung diatas kepala. Seperti gambar dibawah ini. 13. Arah Pengelasan Pada las gas ada dua macam arah pengelasan yaitu : 13.1. Pengelasan Arah ke Kiri Pengelasan arah ke kiri pembakar dipegang oleh tangan kanan, maka pengelasan dimulai dari ujung kanan ke kiri. Pengelasan arah ke kiri ini biasanya digunakan untuk pengelasan baja yang tebalnya ± 4,5 mm. seperti gambar dibawah ini. 13.2. Pengelasan Arah ke Kanan Pengelasan arah ke kanan pembakar dipegang oleh tangan kiri, maka pengelasan dimulai dari ujung kiri ke kanan. Pengelasan arah ke kanan ini biasanya digunakan untuk pengelasan baja yang tebalnya 5 mm. Seperti gambar dibawah ini. 14. Cara Mengatur Tekanan Kerja Yang dimaksud tekanan kerja ialah tekanan yang dibutuhkan pada waktu melakukan pekerjaan las. Cara mengatur tekanan kerja ialah sebagai berikut :  Buka keran pembakar ( torch ) sampai gas keluar  Putar keran pengatur sehingga meter tekanan kerja menunjuk pada tekanan yang dibutuhkan.  Tekanan gas kerja diatur dengan keran pembakar dalam keadaan terbuka, sebab jika tekanan kerja diatur ketika keran pembakar tertutup, maka pada saat memulai pekerjaan pengelasan, tekanan gas kerja akan turun sehingga tekanan gas kerja harus diatur kembali. 15. Pengatur Tekanan Gas Tunggal Hampir semua pengatur tekanan gas, prinsip kerjanya sama. Susunan peralatan terdiri dari sebuah pengabut ( nozzle ), sebuah dudukan pengabut, sebuah membran, beberapa pegas pengatur dan keran pengatur. Bila keran pengatur diputar, berarti pegas pengatur menekan membran. Gerakan membran ini menekan tuas sehingga dudukan pengabut membuka lubang pengabut. Gas dari saluran masuk menuju ke tekanan rendah dan seterusnya melalui selang masuk ke pembakar. Besar kecilnya tekanan pada meter pengukur tekanan kerja diatur dengan memutarkan keran pengatur pada kedudukan tertentu. Memutar keran pengatur arah ke kanan berarti menambah tekanan kerja dan bila keran pengatur diputar ke kiri berarti sebaliknya, yaitu mengurangi tekanan kerja. 16. Pengatur Tekanan Kerja Dua Tahap Cara kerja pengatur tekanan dua tahap prinsip kerjanya sama dengan pengatur – tekanan – tunggal. Perbedaannya adalah terletak pada cara penurunan tekanan dari tabung silinder gas yang dilakukan dua tahap. Tahap pertama tekanan gas diturunkan hingga tekanan pertengahan, tahap kedua tekanan gas diturunkan lagi sampai tekanan kerja. 17. Gambar dan Nama – Nama Peralatan las Oksi Asetilin Keterangan : 1. Silinder asetilin 2. Silinder oksigen 3. Regulator dan pengukur asetilin 4. Regulator dan pengukur oksigen 5. Sumbat pengaman yang dapat melebur 6. Selang asetilin 7. Katup silinder asetilin 8. Katup silinder oksigen 9. Sumbat pengaman oksigen 10. Support 11. Pembakar / brender 12. Selang oksigen |
Rabu, 02 Maret 2011
Pengertian Las
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar