Jumat, 26 Desember 2014
Selasa, 23 Desember 2014
SEJARAH KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW
Nabi Muhammad saw dilahirkan di
Makkah, kira-kira 200 M dari Masjidil Haram, pada senin menjelang terbitnya
fajar 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M. Dinamakan
tahun Gajah karena pada waktu itu bala tentara Abrahah dari Yaman menyerang
Ka’bah dengan maksud akan meruntuhkannya. Mereka datang dengan mengendarai
Gajah. Namun penyerangan itu gagal total karena Allah mengirim burung Ababil
yang menjatuhkan batu-batu dari neraka kepada mereka. Seperti yg diceritakan
Allah swt pada surat Al Fiil.
Menurut pendapat yang masyhur, Nabi
Muhammad saw lahir 50 hari setelah peristiwa itu, demikian Ibnu Ishak. Ada pula
pendapat yang menyatakan 30 hari, 40 hari dan 55 hari. Tanggalnya pun terjadi
perbedaan pada ahli sejarah. Ada yang mengatakan 2, 8, 9, 13,17 dan 18 Rabi’ul
Awal. Namun penduduk Makkah sependapat tanggal 12 Rabi’ul Awal, karena mereka
dahulu kala mengadakan ziarah ke tempat itu pada tiap tanggal tersebut.
Adapun saat kelahiran Beliau itu
menurut yang masyhur menjelang terbit fajar, pada waktu saat doa dimakbulkan
Allah. Dilahirkannya Nabi Muhammad saw pada bulan Rabi’ul Awal, musimnya bunga
berkembang adalah merupakan isyarat bahwa ajaran yang dibawanya akan berkembang
di seluruh dunia.
Mengenai silsilah keturunan Nabi
Muhammad saw adalah sebagai berikut : Muhammad bin Abdullah (lahir 545 M) bin
Abdul Muthalib (497 M) bin Hasyim (464 M) bin Abdul Manaf (430 M) bin Qushai
(400 M) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihir bin Malik
bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin
Nizar bin Ma’ad bin Adnan dan seterusnya berselisih pendapat ahli sejarah
sampai anak Syits dan Adam.
Ayah Nabi Muhammad saw, Abdullah
meninggal dalam perjalanan pulang. Sehabis berniaga dari Syam lalu ia singgah
di Madinah, kemudian jatuh sakit dan tiada lama meninggal dunia dan dimakamkan
di situ. Pada saat itu Nabi saw masih di dalam kandungan.
Sejak dalam kandungan telah nampak
tanda-tanda kebesaran Nabi Muhammad saw, tatkala Nur Muhammad masuk ke dalam
rahim ibundanya, Aminah. Allah memerintahkan kepada Malaikat membuka pintu
surga Firdaus dan memberitahukannyaa kepada semua penghuni langit dan bumi.
Tanah-tanah yang tadinya kering menjadi subur, pohon-pohon kayu berdaun rimbun
dan berbuah lebat, angin berhembus sepoi-sepoi basa, binatang-binatang di darat
dan di laut ramai gembira memperbincangkannya.
Menurut keterangan Aminah, ketika
kandungannya genap 6 bulan datanglah seorang tidak dikenal pada suatu malam
seraya mengatakan “Hai Aminah, sesungguhnya anda mengandung seorang pemimpin
besar, apabila lahir kelak, namakanlah dia dengan Muhammad !”
“Waktu itu aku sendirian dalam kamar
sedangkan Abdul Muthalib thawaf keliling Ka’bah. Menjelang kelahiran Muhammad,
kudengar suara gemuruh gegap gempita dan bersamaan dengan itu kulihat seekor
burung menyapu-nyapukan sayapnya ke hatiku, maka hilanglah ketakutanku. Aku
berpaling, tiba-tiba tampak di hadapanku semangkuk minuman berwarna putih,
lantas aku meminumnya. Serentak dengan itu kulihat cahaya memancar sampai ke
lagit, kemudian muncul wanita-wanita setinggi pohon kurma, seolah-olah putri
dari Abdul Manaf, mereka langsung memegangku. Dalam keadaan gugup dan
tercengang, aku bertanya tentang perihal mereka. Mereka menjawab bahwa mereka
adalah Asiah istri Fir’aun yang beriman, Maryam anak Imran dan bidadari dari
surga.
Kemudian beberapa laki-laki tegak
berdiri di angkasa memegang beberapa cerek dari perak dan beberapa ekor burung
yang paruhnya dari permata zamrud dan sayap-sayapnya dari permata ya’kut
memenuhi kamarku.
Allah membukakan pemandanganku, maka
kulihat belahan bumi dari timur ke barat, 3 buah bendera berkibar, 1 di timur,
1 di barat dan 1 lagi dibelakang Ka’bah. Sejurus kemudian aku pun melahirkan
Muhammad dengan dirawat bidan-bidang dari surga tadi. Kulihat Muhammad sujud ke
lantai lalu mengangkat jari-jari tangannya ke langit. Sesudah itu kudengar
suara gaib yang menyatakan, “Bawa dia keliling bumi dari timur ke barat dan
masukkan ke dalam laut, supaya semua makhluk mengenalnya.” Kemudian suara gaib
itupun hilang. Pada malam kelahiran Nabi Muhammad saw, memancarlah sinar dari
Aminah sampai ke negeri Syam (Syiria) sebagai isyarat pada suatu waktu kelak
Nabi Muhammad saw akan berkunjung ke sana.
Menurut seorang Ulama, Nabi Muhammad
saw lahir tidak seperti manusia lainnya yaitu keluar dari kemaluan ibunya, tapi
dari dalam perut ibunyakeluar cahaya yang begitu terang lalu terlihat
Nabi saw dalam keadaan bersujud. Menurut riwayat lain, Nabi Muhammad saw lahir
dengan meletakkan dua tangannya di lantai, mengangkatkan kepalanya ke langit
sebagai pertanda ketinggian martabatnya dari semua makhluk. Beliau lahir dalam
keadaan bersih, sudah berkhitan, sudah terpotong tali pusarnya, wangi, bercelak
mata dengan kodrat Allah swt. Menurut sebagian ahli sejarah, Beliau dikhitan
oleh Abdul Muthalib sesudah berusia 7 hari dalam suatu upacara jamuan dan
sekaligus menamakannya dengan “Muhammad”.
Serentak dengan kelahiran Nabi
Muhammad saw, singgasana Kaisar di Madain runtuh, api sembahan orang Majusi di
Persia yang sejak 1000 tahun menyala, menjadi padam. Menurut riwayat lainnnya
juga, ketika kelahiran Nabi saw, berhala-berhala disekitar Ka’bah jatuh lalu
bersujud karena kelahiran Nabi saw
Pertumbuhan badannya begitu cepat.
Umur 3 bulan dapat berdiri, umur 5 bulan dapat berjalan, umur 9 bulan telah
cukup kuat dan berbicara lancar. Beberapa hari Beliau menyusu kepada Ibunya,
kemudian disusukan oleh Tsuwaibatul-Aslamiah, budak Abu Lahab yang
dimerdekakannya setelah mendengar Nabi Muhammad saw lahir. Tsuwaibah selain
menyusukan Nabi saw, juga menyusukan anaknya, menyusukan Abu Salamah dan
sebelum itu menyusukan Hamzah, paman Nabi saw.
Kemudian Nabi sawa disusukan Halimah
binti Abi Zuaib As-Sa’diah, di desa Bani Sa’ad. Beliau diasuh oleh putrinya
yang bernama Syiama. Setelah 2 tahun menghirup udara desa, Beliau dikembalikan
kepada ibunya, kemudian dibawa ke desa kembali, bergaul dengan penduduk selama
5 tahun. Selama menyusukan Nabi saw, Halimah mendapat berkah, ternaknya subur
berkembang biak, air susunya banyak dan rezekinya lapang.
Sebelum berusia 3 tahun dadanya
dibedah oleh Malaikat Jibril dan ketika berusia 6 tahun, ibunya Aminah
meninggal dunia di Abwa’, Madinah ketika berziarah ke makam ayahandanya Nabi
saw bersama Nabi saw. Maka jadilah Beliau saw yatim piatu, lalu Beliau saw
diasuh oleh kakeknya, setelah kakeknya meninggal Beliau saw diasuh oleh
pamannya, Abu Thalib.
Materi krida penanggulangan bencana
Materi Krida dari:
KRIDA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
BENCANA terdiri atas 7 Sarat Kecakapan Kusus(SKK):
1.SKK Pencegahan Kebakaran
2.Pemadam Kebakaran
3.Rehabilitasi Korban Kebakaran
4.Pengenalan Kerawaan Bencana
5.Pencarian
6.Penyelamatan
7.Pengenalan Satwa.
Dengan keterangan sebagi berikut:
1.SKK Pencegahan
Kebakaran;
a.Dapat
memanfaatkan api/panas(menyalakan,memadamkan,menggunakan,mengetahui bahaya api)
b.Dapat meletakan dengan baik peralatan rumah
tangga yang rawan/dapat menyebabkan kebakaran.
c.Memiliki
pengetahuan dasar tentang terjadinya api(fire triangle/segitiga api) secara
sederhana
d.Mengetahui
jenis peralatan pemadam api ringan(tradisional) yang ada disekitarnya
e.Mengetahui
Jenis bahan untuk memadamkan api
f.Mengerti
pengetahuan tentang terjadinya api
g.Mengerti
pengetahuan tentang penyebab kebakarn.
h.Mengetahui
jenis peralatan pemadam api ringan modern(dengan teknologi)
i.Mengethui
alamat, nomor telpon dinas pemadam kebakaran.
j.Mengetahui
klrifikasi jenis kebakaran dan jenis media pemadam yang paling efektif.
k.mampu
memberikan penyuluhan masalah kebakaran (pencegahan,pemadaman,rehabilitas)
l.Mengikuti
kursus/ latihan pemadaman kebakaran yng diadakan oleh dinas Pemadam Kebakaran.
2.Pemadam
Kebakaran;
a.Dapat
menggunakan alat dan bahan yang ada disekitar(tradisional)
b.Dapat
mematikan arus listrik disekitgar lokasi terjadinya kebakaran dan menghubungi
PLN.
c.Mampu
menyampaikan kejadian kebakarn dan menyebarluaskan dengan tepat, cepat dan
benar
d.Dapat.
menggunakan alat pemadam api ringan modern(dengan teknologi) untuk memadamkan
kebakaran.
e.Mampu
memadamkan api dengan alat rumah tangga.
f.Mampu
menyelamatkan manusia dari lokasi kebakaran(perempuan, anak2, dan orang lanjut
usia)
g.Dapat melaksanakan
petunjuk petugas Damkar untuk menyelamatkan manusia dan harta benda dari bahaya
kebakaran.
h.Mampu
memadamkan kebakaran dengan tidak melawan arah angin.
i.Mampu
melokalisasi tempat kebakaran
j.Mampu
mengarahkan massa dan mengefakuasi.
3.Rehabilitasi
Korban Kebakaran;
a.Dapat
mendirikan barak(tempat pemukiman evakuasi) darurat
b.Dapat
melasnakan Pertolongan Pertama KORBAN luka bakar.
c.Mampu Menatur
lalulintas di lokasi kebakaran
d.Dapat membantu
Polisi mengamankan TKP.
e.Dapat membantu
Pemda untuk memberikan pengarahan-pengarahan.
4.Pengenalan
Kerawaan Bencana;
a.Dapat mengerti dan membedakan bencana alam
dan bencana teknik, serta dampak yang ditimbulkanya.
b.Mengetahui
Organisasi BASARNAS
c.Mengetahui
cirri-ciri daerah yang rawan bencana.
d.Mengetahui dan
dapat menganalisa sebab-sebab terjadinya bencana
e.Mampu
berkomunikasi secara luas dengan unsure-unsur terkait.f.Menguasai system
komunikasi BASARNAS.
5.Pencarian;
a.Dapat membaca
peta dan kompas
b.Mahir
menggunkan tali temali, simpul dan mahir memperagakan teknik pendakian
c.Dapat
menyebutkan sedikitnya 3 jenis pencarian kelompok.
d.Mengerti dan
dapat melaksanakan survival.
e.Mahir tali
temali sedikitnya 10 simpul.
f.Dapat
menetukan metode pencarian yg dilakukn.
g.Dapat
menggunakan peralatan SAR darat dan SAR air.
h.Mahir
menggunakan survival kids.
i.Mahir dalam
montenering dan repling.
j.Mahir
menentukan jenis metode pencarian
6.Penyelamatan;
a.Mengetahui
cara membuat pandu.
b.Mengetahui
cara pembalutan terhadap korban.
c.Pengetahuan
tentang penentuan posko.
d.Mengetahui
jenis transportasi yang digunakan untuk mengangkut korban
e.Dapat
melakukan evakuasi korban.
f.Mahir
menentukan posko yang aman dari ganguan cuaca dan hewan.
g.Mahir
mengefakuasi korban ke Posko/Rumah Sakit.
7.Pengenalan Satwa;
a.Mengenal satwa anjing dan kuda.
b.Mengenal Kannel/Stable
c.Mengenal perawatan Satwa anjing/kuda
d.Mengenal karakter anjing dan
menunggang kuda
e.Mampu member peritga kepada
anjing/kuda.
f.Dapat melakukan pencarian korban
dengan anjing dan mengevakuasi korban dgn menggunakan kuda.
Dengan dijabarkan sebagai berikut:
Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana ( PPB
)
Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana ada 7
SKK, yaitu :
1.
SKK
Pencegahan kebakaran
2.
SKK Pemadam kebakaran
3.
SKK
Rehabilitasi korban kebakaran
4.
SKK
Pengetahuan kerawanan bencana
5.
SKK
Pencarian korban
6.
SKK
Penyelamatan korban
7.
SKK
Pengetahuan satwa.
Pada
krida PPB terdapat 4 sub krida :
1.
Subkrida PASKUD (Pasukan
Berkuda)
2.
Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
3.
Subkrida DAMKAR (Pemadam
Kebakaran)
4.
Subkrida SAR (Search And Rescue)
SKK Pencegahan Kebakaran
Untuk Siaga :
Ø
Dapat memanfaatkan api
:
a.
Menyalakan
b.
Memadamkan
c.
Menggunakan
d.
Mengetahui bahaya api
Untuk Penggalang :
a.
Dapat meletakkan
dengan baik peralatan rumah tangga yang rawan/dapat menyebabkan kebakaran.
Seperti : Kompor, lilin, lampu petromak, setrika, tungku dan sebagainya
b.
Memiliki pengetahuan
dasar tentang terjadinya api (fire triangle/segitiga api) secara sederhana
c.
Mengetahui jenis
peralatan pemadam api ringan (tradisional) yang ada di sekitarnya.
Untuk Penegak :
a.
Mengetahui jenis bahan
untuk memadamkan api
b.
Mengerti pengetahuan
tentang terjadinya api
c.
Mengerti pengetahuan
tentang penyebab kebakaran
d.
Mengetahui jenis
peralatan pemadam api ringan modern (dengan teknologi)
e.
Mengetahui alamat,
nomor telepon Dinas Pemadam Kebakaran.
Untuk Pandega :
a.
Mengetahui klasifikasi
jenis kebakaran dan jenis media pemadam yang paling efektif
b.
Mampu memberikan
penyuluhan masalah kebakaran (pencegahan, pemadam,rehabilitasi) dan bahaya yang
ditimbulkan di lingkungannya
c.
Mengikuti
kursus/latihan pemadam kebakaran yang diadakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran.
SKK Pemadam Kebakaran
Untuk Siaga : tidak diperlukan.
Untuk Penggalang :
Dapat menghubungi dengan cepat kepada yang berwajib bahwa
telah terjadi kebakaran (DPK, Polri, Pemda)
Untuk Penegak :
a.
Dapat menggunakan alat
dan bahan yang ada di sekitarnya (tradisional) untuk memadamkan api kebakaran.
b.
Dapat mematikan aliran
listrik di sekitar lokasi terjadi kebakaran dan menghubungi PLN.
c.
Mampu menyampaikan
laporan kejadian kebakaran dan menyebarluaskan dengan tepat, cepat dan benar.
d.
Dapat menggunakan alat
pemdam api ringan modern (dengan teknologi) untuk memadamkan kebakaran.
e.
Mampu memadamkan api
dengan alat rumah tangga.
Untuk Pandega :
a.
Mampu menyelamatkan
manusia dari lokasi kebakaran (perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia)
dengan tidak mengabaikan keselamatan pribadi/diri sendiri
b.
Dapat melaksanakan
petunjuk petugas Pemadam Kebakaran untuk menyelamatkan manusia dan harta benda
dari bahaya kebakaran
c.
Mampu memadamkan
kebakaran dengan tidak melawan arah angin
d.
Mampu melokalisir
tempat kebakaran
e.
Mampu mengarahkan
massa dan mengevakuasi.
SKK
Rehabilitasi Korban Kebakaran
Untuk Penggalang :
Mampu membantu di dapur umum.
Untuk Penegak :
a.
Dapat membantu
mendirikan barak darurat
b.
Dapat melaksanakan P3K
korban luka bakar.
Untuk Pandega :
a.
Mampu mengatur lalu
lintas di lokasi kebakaran
b.
Dapat membantu Polisi
mengamankan TKP
c.
Dapat membantu Pemda
untuk memberikan pengarahan-pengarahan.
SKK
Pengetahuan Kerawanan Bencana
Untuk Siaga dan Penggalang : ditiadakan.
Untuk Penegak :
a.
Dapat mengerti dan
membedakan bencana alam dan bencana teknik, serta dampak yang ditimbulkan
b.
Mengetahui organisasi
Basarnas.
Untuk Pandega :
a.
Mengetahui ciri-ciri
daerah yang memiliki bencana
b.
Menguasai sistem
komunikasi Basarnas
c.
Mengetahui dan dapat
menganalisa sebab-sebab terjadinya bencana
d.
Mampu berkomunikasi
secara luas dengan unsur-unsur terkait.
SKK Pencarian
Korban
Untuk Siaga dan Penggalang : ditiadakan.
Untuk Penegak :
a.
Dapat membaca peta dan
kompas
b.
Mahir menggunakan tali
temali, simpul dan mahir memperagakan teknik pendakian.
Untuk Pandega :
a.
Dapat menyebutkan
sedikitnya 3 jenis pencarian kelompok
b.
Mengerti dan dapat
melaksanakan survival
c.
Mahir tali temali
sedikitnya 10 simpul
d.
Dapat menentukan
metode pencarian yang dilakukan
e.
Dapat menggunakan
peralatan SAR darat dan SAR air
f.
Mahir menggunakan
survival kids
g.
Mahir mountaineering
dan rapelling
h.
Mahir menentukan jenis
metode pencarian.
SKK
Penyelamatan Korban
Untuk Siaga dan Penggalang :
a.
Mengetahui cara
membuat tandu
b.
Mengetahui tata cara
pembalutan terhadap korban.
Untuk Penegak :
a.
Mengetahui cara
membuat tandu
b.
Mengetahui tata cara
pembalutan terhadap korban
c.
Pengetahuan tentang
penentuan Posko.
Untuk Pandega :
a.
Mengetahui jenis
transportasi yang digunakan untuk mengangkut korban
b.
Dapat melakukan
evakuasi korban
c.
Mahir menentukan Posko
yang aman dari gangguan cuaca dan hewan
d.
Mahir mengevakuasi
korban ke Posko/Rumah Sakit.
SKK
Pengetahuan Satwa
Untuk Siaga dan Penggalang : ditiadakan.
Untuk Penegak :
a.
Mengenal satwa Anjing
dan Kuda
b.
Mengenal
Kannel/Stable.
Untuk Pandega :
a.
Mengenal perawatan
satwa Anjing/Kuda
b.
Mengenal karakter
Anjing dan menunggang kuda
c.
Mampu memberikan
perintah kepada Anjing/Kuda
d.
Dapat melakukan
pencarian korban dengan Anjing dan mengevakuasi korban dengan menggunakan Kuda.
Langganan:
Postingan (Atom)